sumber berita Ada Apa Denganmu, Ronaldo? : detik.com
Madrid - Awal musim berjalan begitu manis untuk Cristiano Ronaldo, sampai datang momen usai Piala Dunia Antarklub segalanya mulai berjalan tak menyenangkan untuk bintang Real Madrid itu.
Ronaldo mau tak mau harus menghadapi kritik yang belakangan tengah mengarah kepadanya, terutama penampilannya yang menurun drastis usai meraih trofi Ballon d'Or untuk kedua kalinya beruntun.
Padahal di saat bersamaan rivalnya, Lionel Messi, justru tengah on fire dengan 10 gol dan lima assist di sembilan laga terakhirnya di seluruh kompetisi.
Apalagi ketika Madrid takluk dengan skor mencolok 0-4 dari Atletico Madrid dalam laga derby, Ronaldo malah menggelar pesta ultahnya beberapa jam setelah laga tersebut.
Hanya dalam tempo sebulan sejak pergantian tahun, segala hal-hal positif yang didapat Ronaldo sejak awal musim seperti terlupakan begitu saja. Padahal Madrid bisa ada di puncak klasemen, setelah start buruk musim ini, tak lepas dari peran pesepakbola 30 tahun itu.
Tengok saja dalam tempo 4,5 bulan sejak musim dimulai pada Agustus lalu, total 29 gol dibuatnya di La Liga, Liga Champions, dan Piala Super Eropa. Namun semenjak tahun baru, Ronaldo baru bikin empat gol (tiga di liga, satu di Copa del Rey).
Menurunnya performa Ronaldo ini berbanding lurus dengan penampilan Madrid yang terganggu, di mana mereka sudah menelan tiga kekalahan dari sembilan laga yang sudah dimainkan, termasuk disingkirkan Atletico di babak 16 besar Copa del Rey, setelah sebelumnya Los Blancos meraih 22 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi.
Wajar jika kemudian banyak yang mempertanyakan ke mana "Ronaldo" yang seperti enam bulan sebelumnya? Ditambah lagi ayah satu anak itu sempat lepas emosi, ketika menendang dan menampar wajah pemain Cordoba yang membuatnya diskorsing dua pertandingan.
Meski ada statistik yang menyebut bahwa Ronaldo pun mengalami gejala serupa, usai memenangi trofi Ballon d'Or tahun lalu. Namun kebanyakan orang menilai ini banyak dipengaruhi oleh kandasnya jalinan cinta Ronaldo dengan supermodel asal Rusia, Irina Shayk, yang sudah berjalan lima tahun.
Selain itu masalah tendon di lutut kiri yang belum tuntas juga sejak musim lalu, disebut-sebut juga sebagai faktor kuat menurunnnya penampilan Ronaldo.
Apapun alasannya, hanya Ronaldo yang tahu sebenarnya dan cuma dia juga yang bisa memperbaiki performanya saat ini. Bisa, Ronaldo?
Mampir juga di web cara cepat hamil . Nuwun sudah berkunjung di Ada Apa Denganmu, Ronaldo?
Ronaldo mau tak mau harus menghadapi kritik yang belakangan tengah mengarah kepadanya, terutama penampilannya yang menurun drastis usai meraih trofi Ballon d'Or untuk kedua kalinya beruntun.
Padahal di saat bersamaan rivalnya, Lionel Messi, justru tengah on fire dengan 10 gol dan lima assist di sembilan laga terakhirnya di seluruh kompetisi.
Apalagi ketika Madrid takluk dengan skor mencolok 0-4 dari Atletico Madrid dalam laga derby, Ronaldo malah menggelar pesta ultahnya beberapa jam setelah laga tersebut.
Hanya dalam tempo sebulan sejak pergantian tahun, segala hal-hal positif yang didapat Ronaldo sejak awal musim seperti terlupakan begitu saja. Padahal Madrid bisa ada di puncak klasemen, setelah start buruk musim ini, tak lepas dari peran pesepakbola 30 tahun itu.
Tengok saja dalam tempo 4,5 bulan sejak musim dimulai pada Agustus lalu, total 29 gol dibuatnya di La Liga, Liga Champions, dan Piala Super Eropa. Namun semenjak tahun baru, Ronaldo baru bikin empat gol (tiga di liga, satu di Copa del Rey).
Menurunnya performa Ronaldo ini berbanding lurus dengan penampilan Madrid yang terganggu, di mana mereka sudah menelan tiga kekalahan dari sembilan laga yang sudah dimainkan, termasuk disingkirkan Atletico di babak 16 besar Copa del Rey, setelah sebelumnya Los Blancos meraih 22 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi.
Wajar jika kemudian banyak yang mempertanyakan ke mana "Ronaldo" yang seperti enam bulan sebelumnya? Ditambah lagi ayah satu anak itu sempat lepas emosi, ketika menendang dan menampar wajah pemain Cordoba yang membuatnya diskorsing dua pertandingan.
Meski ada statistik yang menyebut bahwa Ronaldo pun mengalami gejala serupa, usai memenangi trofi Ballon d'Or tahun lalu. Namun kebanyakan orang menilai ini banyak dipengaruhi oleh kandasnya jalinan cinta Ronaldo dengan supermodel asal Rusia, Irina Shayk, yang sudah berjalan lima tahun.
Selain itu masalah tendon di lutut kiri yang belum tuntas juga sejak musim lalu, disebut-sebut juga sebagai faktor kuat menurunnnya penampilan Ronaldo.
Apapun alasannya, hanya Ronaldo yang tahu sebenarnya dan cuma dia juga yang bisa memperbaiki performanya saat ini. Bisa, Ronaldo?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar