sumber berita Everton Jadi Harapan Terakhir Inggris : detik.com
Liverpool - Dua wakil Inggris, Liverpool dan Tottenham Hotspur, gugur di babak 32 besar Liga Europa. Everton kini menjadi satu-satunya harapan Inggris di kompetisi tersebut.
Liverpool disingkirkan oleh klub Turki, Besiktas. Setelah skor agregat sama kuat 1-1, The Reds kalah dalam drama adu penalti.
Sementara itu, Tottenham dipaksa mengakui keunggulan Fiorentina. The Lilywhites kalah 0-2 dari wakil Italia itu di leg kedua dan harus tersingkir dengan skor agregat 1-3.
Everton bernasib lebih baik. Mereka masih bertahan di kompetisi setelah menyingkirkan tim Swiss, Young Boys. The Toffees mengalahkan Young Boys 4-1 di kandang lawan, kemudian menang 3-1 di Goodison Park.
Sebagai harapan Inggris yang tersisa, Everton kini tinggal menunggu lawan di babak 16 besar. Mereka akan mengetahui lawannya setelah undian dilakukan pada hari ini, Jumat (27/2).
"Menjadi tim Inggris Raya terakhir di Liga Europa adalah sebuah pencapaian yang sangat memuaskan dan kami sangat senang dengan cara main kami pada dua pertandingan melawan sebuah tim yang sangat mengagumkan," ujar manajer Everton, Roberto Martinez, di Sky Sports.
Martinez mengaku terkejut mendapati tim-tim dari Inggris Raya lain seperti Tottenham, Liverpool, dan Celtic rontok ketika kompetisi baru memasuki babak 32 besar.
"Saya terkejut karena dengan kualitas di liga kami, Anda merasa kami bisa bersaing di liga-liga Eropa," ujarnya.
"Tentu saja di Liga Europa, dengan kualitas Spurs, Liverpool, dan bahkan Celtic setelah hasil imbang melawan Inter Milan, Anda merasa Anda bisa bicara banyak di kompetisi ini," tambah Martinez.
"Itu menunjukkan kepada Anda bahwa tak mudah main di kompetisi Eropa. Tak mudah karena harus beradaptasi dan main tandang, beradaptasi dengan gaya dan cara main yang berbeda," tuturnya.
Silahkan Baca juga rahasia ingin hamil . Nuwun karna Anda sudah berkunjung di Everton Jadi Harapan Terakhir Inggris
Liverpool disingkirkan oleh klub Turki, Besiktas. Setelah skor agregat sama kuat 1-1, The Reds kalah dalam drama adu penalti.
Sementara itu, Tottenham dipaksa mengakui keunggulan Fiorentina. The Lilywhites kalah 0-2 dari wakil Italia itu di leg kedua dan harus tersingkir dengan skor agregat 1-3.
Everton bernasib lebih baik. Mereka masih bertahan di kompetisi setelah menyingkirkan tim Swiss, Young Boys. The Toffees mengalahkan Young Boys 4-1 di kandang lawan, kemudian menang 3-1 di Goodison Park.
Sebagai harapan Inggris yang tersisa, Everton kini tinggal menunggu lawan di babak 16 besar. Mereka akan mengetahui lawannya setelah undian dilakukan pada hari ini, Jumat (27/2).
"Menjadi tim Inggris Raya terakhir di Liga Europa adalah sebuah pencapaian yang sangat memuaskan dan kami sangat senang dengan cara main kami pada dua pertandingan melawan sebuah tim yang sangat mengagumkan," ujar manajer Everton, Roberto Martinez, di Sky Sports.
Martinez mengaku terkejut mendapati tim-tim dari Inggris Raya lain seperti Tottenham, Liverpool, dan Celtic rontok ketika kompetisi baru memasuki babak 32 besar.
"Saya terkejut karena dengan kualitas di liga kami, Anda merasa kami bisa bersaing di liga-liga Eropa," ujarnya.
"Tentu saja di Liga Europa, dengan kualitas Spurs, Liverpool, dan bahkan Celtic setelah hasil imbang melawan Inter Milan, Anda merasa Anda bisa bicara banyak di kompetisi ini," tambah Martinez.
"Itu menunjukkan kepada Anda bahwa tak mudah main di kompetisi Eropa. Tak mudah karena harus beradaptasi dan main tandang, beradaptasi dengan gaya dan cara main yang berbeda," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar