sumber berita November-Desember Dinilai sebagai Waktu Ideal untuk Gelar Piala Dunia 2022 : detik.com
Kuala Lumpur - Tanda-tanda Piala Dunia 2022 akan dilangsungkan pada musim dingin terus menguat. Bulan November-Desember diusulkan sebagai waktu penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar itu.
Piala Dunia 2022 memang sulit digelar pada bulan Juni-Juli seperti biasanya. Sebab, suhu udara di Qatar pada musim panas sangat tinggi, bisa mencapai 40 derajat Celcius. Hal ini dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan para pemain dan suporter.
Sebagai solusinya, muncul wacana untuk menggeser Piala Dunia pada tahun tersebut ke musim dingin. Pilihannya adalah pada bulan Januari-Februari atau November-Desember.
Akan tetapi, kalau turnamen digelar pada bulan Januari-Februari, maka akan bertabrakan dengan Olimpiade Musim Dingin 2022. Oleh karenanya, bulan November-Desember menjadi satu-satunya pilihan yang memungkinkan.
"Kami tidak ingin Piala Dunia 2022 bertabrakan pada periode itu," ujar Ketua Gugus Tugas FIFA untuk Piala Dunia 2022, Sheikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa, seperti dikutip BBC.
"Para pemangku kepentingan khawatir dengan penyelenggaraan turnamen pada musim panas. Jadi, kami harus menggesernya ke musim dingin. Itu artinya Januari atau November. Mereka harus memilih, apakah A atau B," tambah Sheikh Salman.
"Tapi, saya pikir semua orang setuju bahwa turnamen sulit digelar pada bulan Januari atau Februari karena alasan yang sudah saya sebutkan sebelumnya (tabrakan dengan Olimpiade Musim Dingin)," katanya.
"Satu-satunya pilihan yang saya lihat adalah November-Desember," ujar Sheikh Salman, yang juga menjabat Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Akan tetapi, penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di musim dingin akan menyisakan beberapa masalah besar. Yang terbesar tentu saja soal penyesuaian jadwal dengan liga-liga top Eropa. Seperti diketahui, liga-liga di Eropa umumnya berjalan dari bulan Agustus-Mei. Artinya, kompetisi akan terhenti sekitar dua bulan di tengah musim jika Piala Dunia 2022 jadi digelar di bulan November-Desember.
Masalah lainnya terkait dengan rencana perhelatan Piala Afrika, yang akan dilangsungkan di Guinea pada Januari 2023.
Baca juga agar cepat memiliki bayi. Nuwun karna sudah berkunjung di November-Desember Dinilai sebagai Waktu Ideal untuk Gelar Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 memang sulit digelar pada bulan Juni-Juli seperti biasanya. Sebab, suhu udara di Qatar pada musim panas sangat tinggi, bisa mencapai 40 derajat Celcius. Hal ini dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan para pemain dan suporter.
Sebagai solusinya, muncul wacana untuk menggeser Piala Dunia pada tahun tersebut ke musim dingin. Pilihannya adalah pada bulan Januari-Februari atau November-Desember.
Akan tetapi, kalau turnamen digelar pada bulan Januari-Februari, maka akan bertabrakan dengan Olimpiade Musim Dingin 2022. Oleh karenanya, bulan November-Desember menjadi satu-satunya pilihan yang memungkinkan.
"Kami tidak ingin Piala Dunia 2022 bertabrakan pada periode itu," ujar Ketua Gugus Tugas FIFA untuk Piala Dunia 2022, Sheikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa, seperti dikutip BBC.
"Para pemangku kepentingan khawatir dengan penyelenggaraan turnamen pada musim panas. Jadi, kami harus menggesernya ke musim dingin. Itu artinya Januari atau November. Mereka harus memilih, apakah A atau B," tambah Sheikh Salman.
"Tapi, saya pikir semua orang setuju bahwa turnamen sulit digelar pada bulan Januari atau Februari karena alasan yang sudah saya sebutkan sebelumnya (tabrakan dengan Olimpiade Musim Dingin)," katanya.
"Satu-satunya pilihan yang saya lihat adalah November-Desember," ujar Sheikh Salman, yang juga menjabat Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Akan tetapi, penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di musim dingin akan menyisakan beberapa masalah besar. Yang terbesar tentu saja soal penyesuaian jadwal dengan liga-liga top Eropa. Seperti diketahui, liga-liga di Eropa umumnya berjalan dari bulan Agustus-Mei. Artinya, kompetisi akan terhenti sekitar dua bulan di tengah musim jika Piala Dunia 2022 jadi digelar di bulan November-Desember.
Masalah lainnya terkait dengan rencana perhelatan Piala Afrika, yang akan dilangsungkan di Guinea pada Januari 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar