sumber berita Di Matteo: Pengalaman Saya dengan Chelsea Tak Akan Banyak Membantu : detik.com
Gelsenkirchen - Roberto Di Matteo pernah merasakan status sebagai underdog tapi sukses besar ketika dia menangani Chelsea. Namun, Di Matteo menyebut bahwa pengalaman itu tidak ada pengaruhnya sekarang.
Pada musim 2011/2012, Di Matteo menjadi caretaker Chelsea ketika Andre Villas-Boas didepak. Namun, siapa sangka pencapaian Chelsea di Liga Champions justru luar biasa bersama sang manajer interim.
Usai sukses menyingkirkan Benfica di perempatfinal, Chelsea tampil menghadapi Barcelona di semifinal. Lewat dua leg, tim asal Catalan itu pun mereka singkirkan dengan agregat 3-2. Chelsea sukses melaju ke final untuk menghadapi Bayern Munich.
Situasi ketika itu semestinya menguntungkan Bayern. Bukan apa-apa, pertandingan final dihelat di kandang mereka, Allianz Arena. Namun, justru Chelsea yang akhirnya keluar sebagai juara.
Setelah Thomas Mueller mencetak gol pada menit ke-83, Didier Drogba membalasnya pada menit ke-88. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dan kemudian babak adu penalti.
Di babak adu penalti, dua penendang Bayern, Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger, gagal. Sementara, hanya satu penendang Chelsea yang gagal, yakni Juan Mata.
Chelsea pun menang 4-3 di babak adu penalti dan menjuarai Liga Champions. Sampai saat ini, itulah pencapaian tertinggi yang pernah diraih oleh Roberto Di Matteo.Next
Mampir juga di web ingin agar cepat hamil. Nuwun sudah berkunjung di Di Matteo: Pengalaman Saya dengan Chelsea Tak Akan Banyak Membantu
Pada musim 2011/2012, Di Matteo menjadi caretaker Chelsea ketika Andre Villas-Boas didepak. Namun, siapa sangka pencapaian Chelsea di Liga Champions justru luar biasa bersama sang manajer interim.
Usai sukses menyingkirkan Benfica di perempatfinal, Chelsea tampil menghadapi Barcelona di semifinal. Lewat dua leg, tim asal Catalan itu pun mereka singkirkan dengan agregat 3-2. Chelsea sukses melaju ke final untuk menghadapi Bayern Munich.
Situasi ketika itu semestinya menguntungkan Bayern. Bukan apa-apa, pertandingan final dihelat di kandang mereka, Allianz Arena. Namun, justru Chelsea yang akhirnya keluar sebagai juara.
Setelah Thomas Mueller mencetak gol pada menit ke-83, Didier Drogba membalasnya pada menit ke-88. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dan kemudian babak adu penalti.
Di babak adu penalti, dua penendang Bayern, Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger, gagal. Sementara, hanya satu penendang Chelsea yang gagal, yakni Juan Mata.
Chelsea pun menang 4-3 di babak adu penalti dan menjuarai Liga Champions. Sampai saat ini, itulah pencapaian tertinggi yang pernah diraih oleh Roberto Di Matteo.Next
Tidak ada komentar:
Posting Komentar