sumber berita Tim Sembilan Kemenpora Tantang Konsistensi PSSI : detik.com
Jakarta - PSSI melalui wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN) mengancam akan berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo karena ada kemungkinan kompetisi ISL 2015 diundur pelaksanaannya.
Kemungkinan tersebut didasari oleh belum keluarnya rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), yang bertugas memverifikasi kelengkapan administrasi klub-klub calon peserta ISL 2015.
Dari temuan BOPI masih cukup banyak klub yang belum melampirkan sejumlah dokumen yang menjadi syarat-syarat sebagai "klub profesional", seperti kontrak pemain dan bukti laporan keuangan/pajark.
Kemarin klub-klub ISL menyatakan keberatan apabila jadwal ISL diundur. Wakil ketua BTN yang juga komisaris PT Liga Indonesia, plus komisaris utama Bali United Pusam, Harbiasnyah Hanafiah, mengacam akan membubarkan timnas, dan juga akan menyurati Presiden Jokowi. [Baca beritanya di sini]
"Ya itu haknya PSSI. Kami hanya menjalankan peraturan. Peraturan itu ada dua ketentuannya: dilanggar atau dipatuhi. Kalau dilanggar pasti ada sanksinya. Tapi kalau untuk membubarkan timnas, janganlah. Itu namanya ngambek, mutung. Jangan seperti itu," ujar Deputi V BIdang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora yang juga anggota Tim Sembilan, Gatot S. Dewa Broto, di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
"Saya kan sering bilang, tidak tertutup kemungkinan (tetap) kickoff, tapi dengan catatan persyaratan terpenuhi. Saya baca di salah satu media nasional, memang hanya sekian persen yang terpenuhi. Ini pelajaran dari BOPI (untuk PT Liga). Kali ini kami tidak ada tawar menawar lagi. Jika ada miracle (keajaiban), mereka dalam hari Selasa, Rabu, Kamis, bisa terpenuhi. Itu fine," tambahnya.
Mengenai ancaman membubarkan timnas dan rencana mengadu ke presiden, Gatot menyindir PSSI. Selama ini PSSI cenderung jalan sendiri, tapi giliran ada masalah lari ke pemerintah.
"Itu hak mereka juga. Toh keberadaan Tim Sembilan juga sudah dilaporkan kepada Pak Jokowi. Sekarang kami justru menantang konsistensi dari PSSI.
Selama ini mereka abai terhadap pemerintah. 'Kami tak butuh pemerintah, kami tak butuh perlindungan FIFA. Ada oom FIFA-lah di sana. Tapi giliran begini, bergantungnya pada pemerintah. Ini masalah konsistensi," cetus Gatot.
Mampir juga di web ingin agar cepat hamil. Nuwun sudah berkunjung di Tim Sembilan Kemenpora Tantang Konsistensi PSSI
Kemungkinan tersebut didasari oleh belum keluarnya rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), yang bertugas memverifikasi kelengkapan administrasi klub-klub calon peserta ISL 2015.
Dari temuan BOPI masih cukup banyak klub yang belum melampirkan sejumlah dokumen yang menjadi syarat-syarat sebagai "klub profesional", seperti kontrak pemain dan bukti laporan keuangan/pajark.
Kemarin klub-klub ISL menyatakan keberatan apabila jadwal ISL diundur. Wakil ketua BTN yang juga komisaris PT Liga Indonesia, plus komisaris utama Bali United Pusam, Harbiasnyah Hanafiah, mengacam akan membubarkan timnas, dan juga akan menyurati Presiden Jokowi. [Baca beritanya di sini]
"Ya itu haknya PSSI. Kami hanya menjalankan peraturan. Peraturan itu ada dua ketentuannya: dilanggar atau dipatuhi. Kalau dilanggar pasti ada sanksinya. Tapi kalau untuk membubarkan timnas, janganlah. Itu namanya ngambek, mutung. Jangan seperti itu," ujar Deputi V BIdang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora yang juga anggota Tim Sembilan, Gatot S. Dewa Broto, di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
"Saya kan sering bilang, tidak tertutup kemungkinan (tetap) kickoff, tapi dengan catatan persyaratan terpenuhi. Saya baca di salah satu media nasional, memang hanya sekian persen yang terpenuhi. Ini pelajaran dari BOPI (untuk PT Liga). Kali ini kami tidak ada tawar menawar lagi. Jika ada miracle (keajaiban), mereka dalam hari Selasa, Rabu, Kamis, bisa terpenuhi. Itu fine," tambahnya.
Mengenai ancaman membubarkan timnas dan rencana mengadu ke presiden, Gatot menyindir PSSI. Selama ini PSSI cenderung jalan sendiri, tapi giliran ada masalah lari ke pemerintah.
"Itu hak mereka juga. Toh keberadaan Tim Sembilan juga sudah dilaporkan kepada Pak Jokowi. Sekarang kami justru menantang konsistensi dari PSSI.
Selama ini mereka abai terhadap pemerintah. 'Kami tak butuh pemerintah, kami tak butuh perlindungan FIFA. Ada oom FIFA-lah di sana. Tapi giliran begini, bergantungnya pada pemerintah. Ini masalah konsistensi," cetus Gatot.
Jakarta, Aktual.com – Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan menegaskan bahwa, kompetisi di Indonesia tidak memerlukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), untuk melakukan rekomendasi.
BalasHapus“BOPI tidak diperlukan selama ada induk cabang olahraga (PSSI),” kata Aristo dalam siaran persnya yang diterima wartawan, rabu (5/8).
BACA SELENGKAPNYA DI :
PSSI Tak Butuh BOPI