sumber berita Madrid Membongkar Pertahanan Tinggi Schalke Lewat Lebar Lapangan : detik.com
Real Madrid kembali melanjutkan keperkasaannya di Liga Champions dengan menjungkalkan Schalke pada leg I babak 16 besar. El Real mempermalukan tuan rumah lewat gol dari Cristiano Ronaldo dan Marcelo.
Meski mendominasi sepanjang pertandingan, Madrid sempat cukup kesulitan menembus pertahanan Schalke yang diasuh oleh mantan manajer Chelsea, Roberto Di Matteo (RDM). Namun berkat kejeniusan Carlo Ancelotti, akhirnya Madrid mampu mencuri dua gol di stadion Veltins Arena, Kamis (20/2/2015) dinihari tadi.
Garis Pertahanan Tinggi Schalke
Secara keseluruhan, Madrid memang mengendalikan jalannya pertandingan. Sejak menit pertama, Los Blancos sudah unggul perihal penguasaan bola. Saat pertandingan berakhir, statistik WhoScored menyebutkan bahwa penguasaan bola Schalke-Madrid adalah 38,5 persen berbanding 61,5 persen.
Namun nyatanya, meski menguasai jalannya pertandingan, Madrid sangat kesulitan menembus pertahanan Schalke selama 90 menit. Jika Schalke yang hanya sesekali mendapatkan kesempatan untuk menyerang berhasil melepaskan delapan tembakan, Madrid yang mendominasi pertandingan hanya mampu melepaskan 11 tembakan.
Kokohnya pertahanan Schalke pun terlihat dari area tembakan yang dilepaskan para pemain Madrid. Dari 11, tujuh di antaranya tercipta dari luar kotak penalti. Belum lagi dari 11 tembakan ini hanya empat yang mengarah ke gawang Schalke yang dijaga oleh kiper ketiganya, Timon Wellenreuther.
Percobaan tembakan Madrid selama 90 menit
Pelatih Schalke RDM sendiri tampaknya memang lebih ingin menciptakan pertahanan yang kokoh dibanding menerapkan skema menyerang. Hal ini terlihat dari formasi 5-3-2 yang ia terapkan.
Biasanya di Liga Champions, formasi yang digunakan RDM adalah formasi 4-2-3-1. Dari enam pertandingan, lima di antaranya RDM menggunakan formasi ini. Dengan kata lain, formasi inilah yang mengantarkan Schalke ke babak perempatfinal.
Mampir juga di web ingin agar cepat hamil. Nuwun sudah berkunjung di Madrid Membongkar Pertahanan Tinggi Schalke Lewat Lebar Lapangan
Meski mendominasi sepanjang pertandingan, Madrid sempat cukup kesulitan menembus pertahanan Schalke yang diasuh oleh mantan manajer Chelsea, Roberto Di Matteo (RDM). Namun berkat kejeniusan Carlo Ancelotti, akhirnya Madrid mampu mencuri dua gol di stadion Veltins Arena, Kamis (20/2/2015) dinihari tadi.
Garis Pertahanan Tinggi Schalke
Secara keseluruhan, Madrid memang mengendalikan jalannya pertandingan. Sejak menit pertama, Los Blancos sudah unggul perihal penguasaan bola. Saat pertandingan berakhir, statistik WhoScored menyebutkan bahwa penguasaan bola Schalke-Madrid adalah 38,5 persen berbanding 61,5 persen.
Namun nyatanya, meski menguasai jalannya pertandingan, Madrid sangat kesulitan menembus pertahanan Schalke selama 90 menit. Jika Schalke yang hanya sesekali mendapatkan kesempatan untuk menyerang berhasil melepaskan delapan tembakan, Madrid yang mendominasi pertandingan hanya mampu melepaskan 11 tembakan.
Kokohnya pertahanan Schalke pun terlihat dari area tembakan yang dilepaskan para pemain Madrid. Dari 11, tujuh di antaranya tercipta dari luar kotak penalti. Belum lagi dari 11 tembakan ini hanya empat yang mengarah ke gawang Schalke yang dijaga oleh kiper ketiganya, Timon Wellenreuther.
Percobaan tembakan Madrid selama 90 menit
Pelatih Schalke RDM sendiri tampaknya memang lebih ingin menciptakan pertahanan yang kokoh dibanding menerapkan skema menyerang. Hal ini terlihat dari formasi 5-3-2 yang ia terapkan.
Biasanya di Liga Champions, formasi yang digunakan RDM adalah formasi 4-2-3-1. Dari enam pertandingan, lima di antaranya RDM menggunakan formasi ini. Dengan kata lain, formasi inilah yang mengantarkan Schalke ke babak perempatfinal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar